Saturday, November 2, 2013

Buku itu Sahabatku...

Judul posting ini memang terasa "adem". Meskipun kusadari, ada sisi loneliness-nya... Sejujurnya, aku tidak tahu apa arti TEMAN, apalagi SAHABAT. Yang selama ini aku pahami hanya kata KENALAN...

Yang aku rasakan, hanya bukulah yang bisa mengisi hari-hariku. Jadi jika sahabat ingin membuatku gembira, berikan saja aku hadiah sebuah buku! :)

Tiga-empat bulan ini aku merasa kamarku yang kecil mulai disesaki setumpukan buku-buku baru. Harap maklum ya, secara baru bisa beli buku dari duit sendiri...

Anehnya, by chance buku-buku yg aku beli punya tema2 tersendiri. Contohnya, di bulan kisaran September aku membeli buku tentang Creativity: "The Accidental Creativity" dan "101 Creativity Notes". Di bulan Oktober aku membeli buku tentang Finance: "Untuk Indonesia Kuat" (Ligwina Hananto) dan "Make It Happen" (Prita Hapsari G.).

Bulan ini pun masih terjadi kebetulan yg sama. Kebetulan sedang ada fesbuk (festival buku) di kotaku, yang artinya SALE! Kali ini, saya membeli buku-buku tentang Brain Management: "Myelin" (Rhenald Kasali), "Memory Champion" dan "Mindset Therapy" (Andrias Harefa).

Dari semua yang sudah saya baca, otomatis menghadirkan tanggung jawab yang lebih untuk berbagi dengan sesama. Sayangnya, apa-apa yang saya baca belum sempat saya internalisasi-kan, sehingga belum pantas untuk saya bagikan.

Semoga dalam waktu dekat akan ter-publish intisari ilmu yang telah saya dapatkan beberapa bulan ini. Amin!

Saturday, August 3, 2013

Masih Sama

Koleksi Bulan Juli 2013 (dok. pribadi/andrewied)
Bulan Juli tak terasa sudah lewat. Banyak kegiatan berkesan di bulan ini. Intinya sih: Meninggalkan kebiasaan lama dan memulai kebiasaan yang baru. Dan lebih untung lagi, kebiasaan yang positif!

Ada pula beberapa yang masih sama: kebiasaan mengoleksi buku! *hufftt Dan juga soal janji menulis resensi, tampaknya belum bisa kutepati dalam waktu dekat... *hufftt lagi

Dan mulai hari ini (tidak terasa) kita sudah sampai ke masa libur panjang-nya orang Indonesia: Libur Lebaran! Selamat berlibur, selamat mudik, dan juga bagi yang di rumah saja, selamat bercengkerama dengan orang terkasih. Tetap ingat batasan dan jaga kesehatan!

Wednesday, July 10, 2013

Kompetensi?

Beberapa blog hanya sekadar membagi hal-hal unik yang ada di dunia (semacam topik-topik KasKus atawa On the Spot gitu deh), sementara blog lainnya benar-benar fokus pada satu bidang. Bagaimana dengan saya pribadi?

Di sekolah dasar dan menengah, saya cukup dikenal di kalangan teman-teman sebagai anak yang jago komputer. Namun saya pribadi tidak merasa demikian. Terlalu banyak nama di sekitar saya yang jauh lebih jago (yang saya maksud adalah mereka yang tahu apa itu Ruby on Rails, Syndication, Agile, dll). Tetapi tidak bisa saya pungkiri bahwa saya punya jam terbang cukup tinggi dalam hal berhadapan dengan teknologi komputer terapan sehari-hari.

Saya sudah mengenal MS DOS dan bahkan MS Windows 3.11 sewaktu di sekolah masih diajarkan Wordstar. Tetapi ini (hampir) tidak memiliki arti apa pun.

Yang paling menjadi dilema adalah dalam hal desain web. Memang saya menjadikan pengembangan web sebagai tema skripsi saya. Tetapi jam terbang saya dalam hal programming dan designing masih terbilang rendah. Saya melihat pembuatan web sebagai hal yang rumit dan kaku. Untungnya ada banyak solusi yang salah satunya yakni berbagai CMS gratisan yang tinggal pakai (pasang dan sunting).

Dalam hal jaringan komputer (dan hardware service secara keseluruhan) jam terbang saya juga masih sangat rendah. Untungnya ada mbah Google yang bisa selalu dijadikan rujukan.

Kesimpulannya, kata jago masih belum pantas saya sandang. Akan tetapi, it will be my pleasure jika ada rekan2 yang meminta pertolongan saya karena merasa saya cukup mampu membantu. *opo to iki

Yang pasti, saat ini saya cukup tertarik dengan dunia internet dan blog (atau secara umum: dunia menulis). Pertanyaan seputar topik ini akan saya jawab dengan senang hati.

Book Lover's RFQ

Rapid Fire Questions (RFQ) yang saya dapat di blognya Mbak Mia (nggak kenal sih sebenernya):

Pertanyaan wajib RFQ:
1. nambah atau ngurangin timbunan?
Nambah!  Tapi space juga mesti jadi pertimbangan sih... Mungkin solusinya, pinjam perpus, baca, tulis rangkuman n resensinya... Bookswap? Boleh juga!

2. pinjam atau beli buku?
Beli! Alasannya, karena belum menemukan temen yang juga kolektor buku di sekitar saya, apalagi jenis buku non-fiksi... Pinjam perpus, mungkin juga sih.

3. baca buku atau nonton film?
Baca buku lah. Bisa dilakukan (hampir) kapan dan di mana pun!

4. beli buku online atau offline?
offline, aroma kertas di buku tak bisa digantikan hal lainnya...

5. (penting) buku bajakan atau ori?
Ori. Takut ditangkap polisi *halah.

6. gratisan atau diskonan?
Dua-duanya memang menggoda. Pengalaman buku gratisan malah nggak dibaca (sering juga fotokopi bab yg penting, terus nggak dibaca juga...) Diskonan, oke. Tapi harus selektif tingkat dewa (pengalaman nggak kebaca juga soalnya, khususnya buku2 keuangan).

7. beli pre-order atau menanti dgn sabar?
nggak ngerti, jadi sepertinya yg kedua deh.

8. buku asing (terjemahan) atau lokal?
Persepsi saya masih ke buku terjemahan sih, tapi pernah ketipu juga. Buku terjemahan, isinya kurang bisa dipraktekkan di Indo. Buku Moonlighting, nampak seperti terjemahan, ternyata penulisnya lokal *ealah

9. pembatas buku penting atau biasa aja?
bias aja.

10. bookmark atau bungkus chiki?
bungkus Chiki? nggak banget. Seringnya saya pakai tutup ice cream. Agak jorok juga sih. Habis gambarnya lucu-lucu, tapi sayang gampang nggelinding... :)

Pertanyaan tambahan:
11. Buku beraroma buku, The Book of Lost Things atau The Thirteenth Tale?
Nggak ngerti, untuk novel kudu baca resensi-nya dulu!

12. Pilih pinjem di perpus atau beli di toko buku?
50-50!

13. Tertarik buku dari cover atau endorsement?
Cover!

14. Baca buku hasil rekomendasi review atau embel-embel best seller?
Best seller. Seringnya abis baca review, tertarik, tapi budget udah menipis :(

15. Jostein Gaarder atau Paulo Coelho?
Nggak ngerti.

Pertanyaan dari Yuki :
16. Buku bantal atau buku tipis?
Sama aja. Yang menggiurkan: tebal, di-diskon!

17. Buku Series atau langsung tamat?
Nggak punya pengalaman sih tapi rasanya langsung tamat ajah.

18. Metropop atau Amore?
Nggak ngerti lagi.

19. Nabung atau belanja buku?
Belanja buku! T_T Harus mulai belajar nabung juga sih...

20. Cover jelek atau isi buku jelek?
Desainnya tah? Ya desain jelek ajah, yg penting kan konten-nya!

Pertanyaan dari Alvina: 
21. Koleksi serial, yes or no?
Enggak!

22. Baca buku di kasur atau di kursi?
50-50, di kasur pun tetap dalam posisi duduk lho *sok tertib

23. Lebih suka baca buku dulu atau nonton filmnya dulu?
Sebisa mungkin baca dulu. Tapi bebas aja!

24. Komik atau novel grafis?
Novel grafis itu apa ya? Macam Hellboy gitu ya?

25. Meminjamkan atau dipinjamkan?
Kayaknya salah ketik nih. Saya jawab: meminjam! Masih nggak percaya bahwa orang yang meminjam akan merawat se-proper cara kita merawat *opo ae yo

5 pertanyaan terakhir dari Ratih:
26. menandai quote dengan stabilo ato stiker?
Nah stiker ga punya, stabilo sayang nanti kalau blobor, jadi biasanya saya catat halamannya atau foto paragraf yang asik untuk diingat kembali saat mereview. <-- jawaban keren, jadi setuju!

27. Fiksi atau non fiksi?
Keduanya oke, walau lebih sering baca non-fiksi.

28. baca buku fisik ato e-book?
Jawaban sama dengan nomer 5

29. baca buku sambil tiduran + denger radio, tiduran+ngemil, ato tiduran +twitteran? (pilih salah satu)
Gagap twitter, tapi pilihan lainnya bikin nambah tebel kacamata. Jadi nggak dua-duanya!

30. membaca buku untuk menghibur diri ato untuk menambah luas wawasan?
Sua-suanya kalo bisa --> sambil menyelam minum air, sekali kayuh dua-tiga pulau terlampaui

Fiuuhhh! 30 soal, lumayan capek...

The Book

Some of my first semester collections (dok. pribadi/andrewied)
Buku. Salah satu hal yang aku cintai.

Dari gambar di atas, ada sedikit cerita di baliknya. Di tumpukan sebelah kiri, tampak beberapa judul bertema psikotes dan job seeking. Sementara di sebelah kanan adalah koleksi tiga bulan terakhir.

Aku termasuk salah satu orang Indonesia yang masih berpendapat bahwa buku belum menjadi budaya populer di Indonesia. Alasannya satu: harga buku mahal! Tetapi meminjam kata-kata Kak Deddy Corbuzier: hati yang menolak, memunculkan 1001 alasan! Sebaliknya hati yang tergerak, memunculkan 1001 cara!

Aku sangat yakin, di sebagian besar kota saat ini sudah terdapat perpustakaan umum yang dibiayai oleh pemerintah daerah. Setidaknya aku berasumsi bahwa pembaca sekalian adalah warga ibukota (setidaknya provinsi). Di Kota Malang saja, yang bukan ibukota, ada sebuah perpustakaan umum yang begitu lengkap koleksinya. Belum lagi akses yang dibuka untuk umum oleh perpustakaan yang tersebar di beberapa universitas negeri dan swasta di penjuru negeri.

Aku pribadi masih lebih memilih untuk membeli sendiri. Alasanyya sih masih dangkal: pride. Artinya, walau bukunya menumpuk, cuma dibaca sekali atau bahkan belum pernah dibaca, yang penting punya dulu deh :D

Yang juga bisa aku ceritakan, aku sudah 2 kali mendapatkan undian buku gratis dari acara Kick Andy. Buku pertama Life Lessons dan kedua berjudul Pohon Abadi. Buku yang pertama belum aku baca secara keseluruhan (belum khatam), hanya baru kubaca ringkasan per babnya aja, setelah itu buku aku tumpuk. Anehnya, mungkin karena kualitas kertasnya, sekarang bukunya tampak seperti buku tua. Ada bercak-bercak seperti karat di bagian pinggiran kertas. Harus belajar cara menyimpan buku lebih baik nih! Buku kedua, sebenarnya aku kurang suka. Buku ini berisi kumpulan cerpen, yang sebagian besar semacam fabel. Dan dengan alasan itu, aku juga belum membaca buku ini secara meneluruh...

Untuk menambah pride, aku juga bergabung di goodreads.com (buat akun maksudnya). Belum banyak temen yang bener-bener aku kenal yang bergabung dan aktif meng-update koleksi bukunya di sana.

Oh iya. Karena buku adalah salah satu hal yang cukup aku minati, maka ke depannya melalui blog ini aku akan menulis resensi (review) dari beberapa koleksi yang kumiliki. Semoga bisa bermanfaat dan lebih-lebih dapat saling bertukar bahasan dengan blogger pecinta buku (non-fiksi) lainnya.

Semoga tulisan ini bisa memprovolasi pembaca sekalian untuk membaca dan meresensi. Ikatlah ilmu dengan membaca dan menuliskannya!

PS. Dalam tulisan ini awalnya aku menggunakan kata saya, lalu aku ganti menjadi aku. Di tulisan berikutnya, entah aku lebih memilih menggunakan kata yang mana... (dilema.com)

The Reason

Hello World!
Posting pertama ini akan aku manfaatkan untuk  menjawab satu kata: WHY?

Selama ini aku merasa miris melihat sangat sedikit teman-temnaku yang memiliki blog (online diary). Tetapi belakangan aku menyadari satu hal: bagaiamana dengan aku sendiri?

Aku bukan seorang yang jago dalam hal blogging. Aku hanya punya jam terbang yang cukup tinggi dalam hal blog walking, that's it, itu saja, tidak lebih. Aku bukan tipe blogger yang suka penasaran untuk (baca: ikut-ikutan) memasang beragam plugin keren yang dipasang di blog yang aku kunjungi. Aku adalah seorang blogger bertipe content is the king! Akibatnya, dengan bermodalkan jaringan/koneksi internet yang seadanya, beragam akun sudah saya buat: wordpress, blogdetik, blogger/blogspot, dan terakhir kompasiana. Tentu hal ini sangat mengingkari prinsip yang sudah saya pegang. Anyway busway, tidak ada salahnya mencoba bukan?

Jadi, blog ini secara khusus akan kujadikan sebuah personal blog!

Pertama, aku selalu ingin tahu kabar atau profesi teman-temanku semasa di kuliah/sekolah dulu. Sekarang si A jadi apa ya? Kalo si B, dia udah sejago apa ya? Bagaimana dengan aku sendiri?

Saat ini, aku sudah terlepas dari status job seeker. Pun, hingga hari ini, aku belum memulai pekerjaan di tempat aku ditugaskan. Gambaran pekerjaan yang mungkin akan aku lakukan di masa mendatang di antaranya adalah: pengajar komputer, guru privat, laboran, pembina pramuka, guru pustakawan dan pendamping eskul. Namun semoga segala label itu tidak akan menyertku untuk menjadi pribadi lain.

Dan, that's all!